Pemberdayaan Warga dan Optimalisasi Pesona Curug 7 Bidadari Melalui BUM 7
Pemberdayaan Warga dan
Optimalisasi Pesona Curug 7 Bidadari Melalui BUM 7
Pada
hari ke-2 tepatnya 27 Juli 2024, dimulai serangkaian kegiatan Baksos UNNES
Mengabdi 7. Diawali dengan pembagian sembako gratis dan voucher tebus murah
(potongan harga 50%) di Dusun Keseneng dan Keseseh. Kegiatan dimulai dengan
briefing panitia pukul 06.30 WIB, tim terbagi dua dan mulai mengunjungi rumah
warga pukul 07.00 WIB. Pembagian sembako dan voucher dilakukan dengan berjalan
kaki di Dusun Keseneng dan menggunakan motor di Dusun Keseseh, berlangsung
hingga pukul 11.00 WIB. Warga mendapatkan sembako berisi beras, minyak goreng,
dan teh. Sementara itu, warga yang mendapatkan voucher diberikan penjelasan
mengenai penggunaan voucher tebus murah yang dilaksanakan di Curug 7 Bidadari.
Selain itu, tim juga menyampaikan informasi mengenai BUMFEST yang akan diadakan
pada 28
Juli di Curug 7 Bidadari untuk mengajak warga
meramaikan kegiatan BUM 7. Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat respon
positif, serta dapat memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Kegiatan
selanjutnya yang bersamaan dengan pembagian sembako dan voucher yakni kegiatan
Fun Learning pembuatan Ecoprint, kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan
bahan-bahan alami seperti daun dan bunga untuk pembuatan Ecoprint, yang
dilaksanakan di SDN Piyanggang 1 dan Curug 7 Bidadari, dan dihadiri oleh
Siswa/Siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Piyanggang 1. Kegiatan ini di pandu oleh Adel
selaku PJ beserta panitia lainnya, yang memaparkan cara pembuatan Ecoprint
dengan bahan-bahan yang berasal dari alam seperti daun-daun dan bunga. Di
sela-sela acara, anak-anak SDN Piyanggang 1 diajak bermain games yang dipandu
oleh panitia. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian Snack kepada anak-anak SDN
Piyanggang 1. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan mendapat respon yang
sangat antusias dari anak-anak SDN Piyanggang 1.
Kegiatan
selanjutnya yakni Workshop Pupuk Kandang, kegiatan ini bertujuan sebagai
langkah mengurangi pemakaian pupuk secara besar-besaran yang sebelumnya
memerlukan satu kepal pupuk menjadi satu jumput pupuk. Selain itu, tujuan dari
kegiatan ini karena di Desa Keseneng sendiri merupakan
desa yang sebagian dari warganya merupakan petani. Pemateri dari workshop ini
yaitu bapak Ahmad Zaidi yang menyampaikan perbedaan dari pembuatan pupuk
kandang dengan kotoran sapi, ayam kambing, kerbau ataupun sarang sekam. Selain
itu bapak Ahmad Zaidi juga membicarakan kandungan dan perbedaan dari pupuk
fermentasi, kandang, dan kimia. Isi materi yang sesuai dengan kebutuhan warga
Desa Keseneng membuat para peserta antusias dalam bertanya kepada pemateri.
Workshop ini diakhiri dengan pembuatan pupuk kandang bersama dari kotoran
kambing, sesuai dengan sebagian warganya yang memiliki peternakan kambing.
Selain itu, juga ada
kegiatan lainnya yaitu penyuluhan Eco Enzym yang bertujuan untuk mengurangi
sampah-sampah organik seperti kulit buah dan sayur lalu difermentasi sehingga
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan di salah
satu rumah warga Dusun Keseneng yaitu ibu Juwadi, dan dihadiri oleh bu kadus,
ibu ketua arisan RT 1, serta ibu-ibu arisan RT 1. Kegiatan ini dipandu oleh
Andina sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan penyuluhan ini, ia memaparkan
terkait Eco Enzym yang merupakan cairan hasil fermentasi dari kulit buah-buahan
dan sayuran yang bermanfaat bagi pertanian, peternakan, kesehatan maupun
kecantikan. Cara
membuatnya juga mudah dengan menggunakan bahan organik seperti kulit buah
buahan atau sayuran, gula, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Di sela-sela
acara, ibu-ibu diajak praktek untuk membuat Eco Enzym yang dibantu oleh para
mentor dari masing-masing kelompok. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan mendapat respon positif serta
antusiasme dari para audiens.
Di
hari kedua pada sore harinya, diadakan mengajar TPQ yang juga menjadi
serangkaian kegiatan BUM7. Kegiatan ini dilaksanakan di TPQ Dusun Keseneng yang
diisi dengan penyampaian materi mengenai kebersihan dan najis yang dikemas
dalam bentuk cerita berwayang kartun. Selain itu dalam kegiatan TPQ juga
dilakukan sesi quiz berhadiah dan juga sesi ice breaking guna memberikan rasa
semangat dan kebahagiaan kepada adik-adik TPQ.
Pada hari ketiga,
terdapat banyak kegiatan yang menarik, acara ini bertajuk BUMFest yang
merupakan puncak acara BUM 7. Kegiatan dimulai di pagi hari dengan sambutan
dari ketua pelaksana, ketua UKM Bakti Sosial, dan perwakilan dari perangkat
desa yaitu bapak Bambang Sihono selaku ketua BPD desa Keseneng sekaligus
membuka kegiatan BUMFest. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan senam yang
diikuti ibu-ibu serta adik-adik dari Desa Keseneng, serta panitia BUM 7 yang
ikut meramaikan dan mengkondisikan peserta senam bersama. Dengan antusias dari
mereka acara senam kami diselesaikan dengan pembagian goodie bag kepada
beberapa peserta. Dibarengi dengan adanya bazar sembako tebus murah, ngawul/thrifting, dan adanya stand dari OMG.
Bazar tebus murah sembako diserbu para warga yang ingin menukarkan kupon dan
membeli paketan sembako yang berisi 2 kilo beras, 1 liter minyak dan 2 teh
tubruk dengan potongan 50% untuk warga yang mendapatkan voucher dan 30% untuk
warga biasa.
Setelah
sesi Bazar Tebus Murah Sembako selanjutnya masuk ke sesi penampilan dan
hiburan. Para penampil ini ada dari panitia yaitu Intan Putri yang menyanyikan
“Jogja Istimewa” dan “Rungkad”, tim tari dari panitia yang menarikan tari
“Nusantara” dan ada sumbangan lagu dari warga Keseneng serta penampilan dari
anak SDN Piyanggang 1 yaitu Aggita Silvi Khoerunnisa yang masih duduk
dibangku kelas 3 SD, ia menyanyikan lagu
“Tiba-Tiba” dan “Perahu Layar” yang sangat cocok dengan image anak kecil. Untuk
penampilan selanjutnya dari anak pendidikan seni tari UNNES yang membawakan
tari “Ngerong”, dan di sela-sela penampilan tersebut ada pengumuman pemenang
lomba Photo Contest BUM7, Pemenang menerima sertifikat t dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas karya
mereka berdasarkan penilaian langsung dari satu juri fotografi UKM Clic. Setelah serangkaian acara tersebut ditutup, Fendi Aji Pradana selaku ketua umum UKM Bakti Sosial, UNNES memberikan plakat sebagai bentuk terima kasih dan
kenangan-kenangan oleh desa, yang diterima oleh pak
Bambang Sihono selaku ketua BPD Desa Keseneng yang mewakili kepala Desa
Keseneng.
Setelah waktu ishoma,
acara dibuka kembali oleh Master of Ceremony yang sekaligus menutup kegiatan
BUMFest, dan kemudian mempersembahkan hiburan terakhir yang menjadi penampilan
puncak sekaligus penutup acara kegiatan BUMFest yaitu penampilan dari Reog Turonggo
Pancursari.
Dann sebelum penampilan
nya, pihak Reog Turonggo Pancursari mempersiapkan
sesajen terlebih dahulu untuk kelancaran acara dari awal sampai akhir acara,
setelah itu memasuki penampilan pertama yaitu warok anak-anak, dilanjutkan
penampilan kedua yaitu jaranan yang dibawakan personil perempuan dari Reog Turonggo Pancursari, kemudian penampilan ketiga yaitu warok yang
dibawakan personil laki-laki yang sudah dewasa, dan penampilan terakhir yaitu
tari massal yang dibawakan personil laki-laki dan perempuan yang menampilkan
tarian jaranan, tari merak dan ditutup dengan tari leak. Penampilan berlangsung
selama kurang lebih 4 jam, yang dihadiri oleh tamu undangan, warga Desa Keseneng, dan
pengunjung. Penampilan berlangsung dengan lancar, dan antusias para
penonton sangat luar biasa.
Begitulah rangkaian kegiatan dari BUM 7 yang dilaksanakan di Desa Keseneng, Kec Sumowono, Kab Semarang yang berjalan dengan lancar dan diterima dengan antusias. Semoga dengan adanya pengabdian dapat membawa manfaat untuk warga sekitar. Jangan lupa nantikan keseruan lainnya di BUM tahun depan, stay tune sobat baksos!
Komentar
Posting Komentar